a) Mencegah Penyakit Jantung Koroner
Kolesterol telah lama diduga sebagai penyebab terjadinya aterosklerosis
yang akhirnya berakibat timbulnya penyakit jantung koroner. Produk akhir
metabolisme kolesterol adalah asam empedu. Serat yang berasal dari makanan
sesampainya di saluran pencernaan akan mengikat asam empedu. Dalam keadaan
terikat, asam empedu her sarna-sarna serat dikeluarkan dalam bentuk feses.
Dengan dernikian semakin banyak serat dimakan, maka semakin banyak lernak dan
kolesterol dikeluarkan.
Masyarakat yang mengkonsumsi makanan tinggi serat (terutama serat dari
seralia dan kacang-kacangan).cenderung kadar kolesterol darah rendah serta
angka kematian akibat penyakit jantung koroner lebih rendah dibandingkan dengan
orang Eropa yang konsumsi seratnya sangat sedikit. Penelitian lain menunjukkan
bahwa suku terasing Masai di Afrika yang hidupnya berburu dan suku Venda di
Afrika Selatan yang hidupnya bercocok tanam, tidak ditemukan adanya penyakit
jantung koroner, walaupun mereka mengkonsurnsi lemak hewan dalam jumlah yang
tinggi, yaitu masing-rnasing 300 gram dan 126 gram per hari. Hal tersebut
disebabkan mereka makan jagung yang tidak digiling ratarata 494 gram per-hari,
yang kadar seratnya diperkirakan 5,7 gram. Dibandingkan dengan orang Inggris
yang rata-rata hanya mengkonsumsi serat sebanyak 0,5 gram per hari.
b) Mencegah kanker pada usus besar
Kanker pada usus besar (kolon) diakibatkan masuknya benda-benda asing ke
dalam usus besar, benda-benda asing tersebut akan diubah sifatnya menjadi
karsinogenik. Adanya serat kasar yang melalui kolon, mengakibatkan lingkungan
rnikroba terganggu sehingga aktifitas mikroba tersebut berkurang.
c) Mencegah penyakit Diabetes
Pemyataan ini didukung oleh suatu penelitian yang dilakukan di Capetown,
yang menunjukkan bahwa pada penduduk yang mengkonsumsi serat rata-rata 6,5 gram
per hari ditemukan penderita Diabetes sebanyak 3,6 %. Sedangkan penduduk yang
makan serat rata-rata 24,8 gram per hari hanya ditemukan 0,05 % penderita.
d) Mencegah penyakit divertikular
Konsumsi serat yang cukup akan menghasilkan feses yang lembut sehingga
dengan konstraksi otot yang rendah (< 10 mm Hg) feses dapat dikeluarkan
dengan lancar. Apabila konsurnsi serat berkurang, maka volume kotoran menjadi
kecil-kecil dan keras (seperti feses kambing), sehingga untuk membuangnya
membutuhkan konstraksi otot yang lebih besar (tekanan bisa mencapai > 90 mm
Hg). Apabila tekanan kuat tersebut berlangsung berulang ulang setiap hari dalam
jangka waktu yang lama, maka otot-otot kolon menjadi lelah dan lemah. Keadaan
ini menyebabkan penyakit "divertikular", yaitu penonjolan bagian luar
usus berbentuk bisul yang kadang-kadang disertai peradangan yang dapat
menimbulkan infeksi.
e) Mencegah kegemukan
Dengan adanya serat, maka penyerapan karbohidrat, lemak dan protein
menjadi ber kurang. Jika hal ini dilakukan secara teratur dan berkesinambungan,
maka kegemukan dapat dihindari. Serat mampu memberikan perasaan kenyang dalam
waktu yang cukup lama. Sumber serat yang baik adalah sayuran, buah-buahan,
serealia dan kacangkacangan. Memakan sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang
banyak, mepunyai fungsi ganda yaitu disamping sebagai sumber serat juga merupakan
sumber vitamin dan mineral, yang semua itu sangat dibutuhkan untuk memelihara
kesehatan tubuh manusia.
Produk makanan hewani, seperti daging, ikan susu dan telur serta
basil-basil olahannya, umumnya mengandung serat dalam jumlah yang sedikit.
Sayuran yang ban yak mengandung serat adalah, bayam, kangkung, buncis, daun beluntas,
daun singkong, kacang panjang, daun katuk, daun kelor, sawi, kecipir, kol dan
lain-lain. Buah-buahan yang banyak mengandung tinggi serat adalah, alpukat,
belimbing, srikaya, cempedak, nangka, durian, jeruk, kedondong, kemang, mangga,
nenas dan sebagainya.
Seralia yang kaya serat adalah beras, jagung, jali dan jewawut. Beras
giling mernpunyai kadar swerat dan vitamin (khususnya vitamin B I) lebih rendah
dari beras turnbuk, karena itu memilih beras sebaiknya jangan yang terlalu
bersih (putih). Kacang-kacangan yang banyak mengandung serat adalah kacang
bogar, kacang merah, kacang ijo, kedele, serta kacang-kacangan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar