Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah:
1.
Fungsi utamanya sebagai sumber enersi (1 gram
karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh.
Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi enersi untuk aktifitas tubuh,
clan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada beberapa jaringan
tubuh seperti system syaraf dan eritrosit, hanya dapat menggunakan enersi yang
berasal dari karbohidrat saja.
2.
Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil
enersi.
3.
Kebutuhan tubuh akan enersi merupakan prioritas
pertama; bila karbohidrat yang di konsumsi tidak mencukupi untuk kebutuhan
enersi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di dalam makanan atau cadangan
lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka protein akan menggantikan fungsi
karbohidrat sebagai penghasil enersi. Dengan demikian protein akan meninggalkan
fungsi utamanyasebagai zat pembangun. Apabila keadaan ini berlangsung terus
menerus, maka keadaan kekurangan enersi dan protein (KEP) tidak dapat dihindari
lagi.
4.
Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian
dapat mencegah terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.
5.
Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat
toksik tertentu.
6.
Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di
dalam tubuh. Laktosa rnisalnya berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa
merupakan merupakan komponen yang
penting dalam asam nukleat.
7.
Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak
dapat dicerna, mengandung serat (dietary fiber) berguna untuk pencernaan,
memperlancar defekasi.
Defisiensi karbohidrat
Manusia
membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya.Walaupun tubuh
tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan karbohidrat yang sangat
parah akan menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2 gram karbohidrat per Kg
berat badan sehari untuk mencegah terjadinya ketosis.
Secara
keseluruhan tubuh harus mempertahankan keseimbangan tertentu dalam utilisasi
karbohidrat, lemak dan protein sebagai sumber enersi. Jika asupan karbohidrat
ditiadakan, maka cadangan lemak dalam jaringan adipose akan dimobilisasi
sedemikian cepatnya, sehingga tubuh tidak dapat mengoksidasi karbohidrat
seluruhnya menjadi CO2 dan H2O. Sebagian dari hasil pemecahan lemak itu akan
diubah menjadi substansi yang disebut dengan keton bodies. Walaupun tubuh dapat
menggunakan keton bodies ini sebagai penghasil enersi dan dieksresikan melalui
urine, produksi dalam jumlah besar akan teljadi penumpukan keton bodies di dalam
darah dan mengakibatkan terjadinya ketosis. Hal ini sangat berbahaya dan dapat
terjadi pada penderita Diabetes Mellitus yang tidak terkontrol. Jumlah asupan
karbohidrat juga mempengaruhi penggunaan protein sebagai penghasil enersi. Jika
asupan karbohidrat rendah, tubuh akan memecah asam amino untuk menghasilkan
enersi dan mensintesa glukosa tubuh, sehingga jaringan yang membutuhkan gula
ini akan mampu menjalankan fungsinya. Oleh karena sebagian protein tubuh
digunakan untuk tujuan ini, maka sedikit karbohidrat dapat menyebabkan
pemecahan dari jaringan otot untuk menghasilkan enersi.
Gejala yang
timbul akibat asupan karbohidrat yang rendah adalah fatique, dehidrasi, mual,
nafsu makan berkurang, dan tekanan darah kadang-kadang turun dengan mendadak
sewaktu bangkit dari posisi berbaring (hipotensi ortostatik).
Asupan
karbohidrat yang adekwat, penting untuk mempertahankan cadangan glikogen yang
dibutuhkan pada aktifitas fisik jangka panjang. Peningkatan glikogen otot
dengan adanya proses penumpukan karbohidrat akan menambah stamina 30-60 menit
lebih lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar